Rabu, 30 September 2015

HADIAH DARI LUKA

Bukan lantaran aku lelaki bangsat atau melarat
Bukan igau sekeping mimpi didalam hasrat
Ketika segumpal kesetiaan masih menyimpan kenangan yang berat

Menggelinjang tubuhku selaksa menghirut putau sampai subuh
Mengharap kan seteguk air yang membasuh
Tapi yang ada hanya ada air mata yang tertumpah jatuh

Selepas kaki melangkah
pantang bagiku kembali menjilat ludah
Kukayuh sampan dengan kekuatan sumpah
menuju muara luka kubasuh dengan darah

Bye artambi patikawa gucci (anak minang)