Senin, 12 Oktober 2015

ANJING


ANJING-ANJING zaman sekarang begitu makmur
Bulu klimis lidah menjulur
Penampilan intelek alis dicukur
Berjas mewah dasi terjulur

Tak pernah panas kehujanan di
atas roda
Tersenyum lebar tak pernah
dimampiri air mata
Berbeda dengan kita dan sodara-sodara kita
Runges menjrit penuh luka

ANJING-ANJING itu ganas beringas
Terus menggigit makan mengganas
Makan dari penghasilan yang tak pantas
Bertidur kan dengan beralas uang panas

Mereka ANJING kita bukan
Tapi kita tak sanggup mengepal tangan
Ketika juta’an bocah dimiskinkan
Tanpa perduli akan pendidikan

Atas nama para pencari sesuap nasi
Kami sumpahi kepada ANJING berdasi
Ketika kenaikan harga yang
menurunkan usus duabelas jari
Disana lah sumpah tercipta dengan caci maki

Kamis, 01 Oktober 2015

PENGHIANAT JIWA

Otakmu entah kemana sang penghianat
Senyummu mengantongi ribuan nafsu
Irama nafasmu adalah tikaman belati
Yang mengoyak tulus hancurkan hati

Hatimu entah kemana penghianat
Kau menari menikmati kemenangan liar
Buah dari kecurangan
Hasil dari rampasan
Membunuh mati jiwa korban

Merasa mulia walau dibajiri sumpah serapah
Merasa bersih walau dikata kan haram jadah
Tunggulah sampai simalakama ranum terhidang untuknmu
Aroma nya mantap menancap jiwa busukmu
Ratapanmu sehina tubuh dan otak kotormu

DURJA

Didalam bathin kebencian menjerit
Dari setiap problema yang berbelit
Dicampur dengan kehidupan yang pahit
Penguasa pun semakin kuat melilit

Semua nya sirna menjadi duka
Dari pertikaian menjadi petaka
Kini setiap asa yang telah sirna
Yang tak pernah luput dari fikiran tak rencana

Kini hati hanya dipenuhi angan dari mimpi
Ingatan kini hanya dipenuhi halusinasi
Jiwa meratapi sebuah ilusi
kehidupan semakin dipenuhi iri dan dengki

Hangus terbakar tubuh yang hampa
Dalam Pedih Dusta Dunia
Penuh Murka Penuh Dosa
mengelinjang lah pejabat yang durja

By anak minang

Rabu, 30 September 2015

HADIAH DARI LUKA

Bukan lantaran aku lelaki bangsat atau melarat
Bukan igau sekeping mimpi didalam hasrat
Ketika segumpal kesetiaan masih menyimpan kenangan yang berat

Menggelinjang tubuhku selaksa menghirut putau sampai subuh
Mengharap kan seteguk air yang membasuh
Tapi yang ada hanya ada air mata yang tertumpah jatuh

Selepas kaki melangkah
pantang bagiku kembali menjilat ludah
Kukayuh sampan dengan kekuatan sumpah
menuju muara luka kubasuh dengan darah

Bye artambi patikawa gucci (anak minang)

Jumat, 26 September 2014

JANGAN BERSEDIH ENGKAU JIWAKU

Jangan lah kau bersedih jiwaku
Kesedihan tak pantas untukmu
Kau adalah jiwa yang tangguh
Dan kau tak pernah mengeluh

Kau pantang menyerah
Selalu menunggu dilorong mimpi yang panjang
Kemana pun kau pergi kau tak pernah resah
Dimana dirimu selalu dalam riang

Jadi jangan bersedih jiwaku
Karna raga ini selalu menemanimu
Jika kau berjalan aku mengiringimu
Jika kau berdiri aku disampingmu

Jangan bersedih kau jiwaku
Karna kesedihan bukanlah milikmu
Kesedihan hanya untuk orang lemah
Jadi jangan bersedih

19.30 26 september

Selasa, 23 September 2014

PINCALANG RINDU



Angin malam mendingin kan darah
Menghembus kencang menerpa raga
Menghilirkan pincalang rindu
Mengembara kerelung jiwa

Sebab angin menerpa taman hati
Menerbangkan angan-anganku
Rasa melayang berbisik syahdu
Angan melayang nak ingin bertemu
kini pincalang rindu karam tenggelam

Rabu, 17 September 2014

SYAIR BODOH



Tidak kah kau pahami wahai malam
Tidak kah engkau mengerti wahai malam
Tentang rasa dihati ini
Tentang sebuah kerinduan ini

Jangan jadi kan ini sebuah beban dipundakku
Jadi kan ini sebuah keindahan untukku

Diam......!
Jangan kau diam saja malam
Apalagi diam dalam kesunyian
Dan jangan kau nyanyikan lagu yang tak berarti
Haiii....malam tunjukan padaku.....!!

Ahhhh........!!!!!
Tampa aku sadari aku sudah gila
Mengeluh kok pada malam...
Watawwwww.............!!!!!!!!!!!!!!