Terkapar ragamu yang lemah
tarikan nafasmu mendayu-dayu
lunglai sudah tubuhmu yang renta
kau merintih terpelintir perih
nyawamu masih bersatu dengan raga
kau lebih lamban dari detik jam yang berputar
tubuhmu kini semakin sekarat
kau lebih merintih saat nyawa dicabut
sampai ragamu terbaring kaku
dengan mata yang mendelik
dengan mulut yang terganga
tiada apa yang bisa akan kau lakukan
dengan tubuhmu
kini engkau renta
kini engkau tak berguna
kini engkau seperti bangkai
merintih akan siksa dari dosa
Tuhan telah mencukupi derita
dari dosa yang kau semai
kau merintih dalam hiba
menanti ajal yang akan tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar