Tak pandai aku menyusun kata
merayu dalam keromantisan
semua cerita terasa datar
bahkan bulanpun enggan tuk mendengar
Aku pun enggan untuk tidur
sambil berceloteh tiada bermakna
seribu musim menyulam cinta
untuk jendela-jendela istana
tempat paling megah
di atas bumi
engkau dan aku selalu bersanding
walau pun suara sumbang terus terlahir
Kita akan terus berbagi cerita puisi
berbagi doa menciptakan pagi
ada kebahgian dimatamu
saat aku memainkan musik
yang menyanyikan cinta
kau tatap mataku
aku pun takdapat menahan matamu
bagai kan senandung bidadari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar