Senin, 23 Juli 2012

***CELOTEH SANG PENDOSA***

Tirai hidup yang kujalani antara gelap dan terang,mengelilingi jiwa ku yang rentan dan ragaku yang rapuh Kumencoba untuk bersembunyi dari semua ini tapi rasa bersalah selalu menghantui Sesaatku jauh kumemandang dipuncak pengharapan tentang semua hayalan yang kerap datang menghadang Getir-getir penderitaan mengoyak segala impian dan harapan yang kudambakan Terpuruk aku didalam kubangan pusaran yang kelam Terlepas jiwaku menuju kehancuran Terkubur dalam bersama sayap-sayap kecewaan jika suatu saat jiwaku terlahir kembali kedunia dengan segepal api keangkaramurkaan Terasa membekas segala apa yang kurasa seperti tertusuk jarum,luka tak nampak tapi pedih sangat terasa atau bagaikan tersayat pedang berkarat mengiris begitu perlahan hingga kepedihan bengitu nyata Telah kurasakan semua kepedihan yang meraja,telah kulumat semua sakit yang menganga semua yang pernah kudamba dan kupuja hanya sebongkah janji-janji dalam kehancuran diri Terpampang jelas disingasana dunia bermahkota dengan kemilau intan dunia mengumbar janji-janji palsu belaka Tentang surga dan keindahan dunia..   
By,ARTAMBI (ALAM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar