Bila kau seumpama laut dan hujan
algoritma ini merelasikan ombak dan hujan
ombak itu pelukan
hujan itu deras
bisikan
dan gemuruh adalah
dentum cinta
yang tak henti menghantam dada
menghujamkan airmata ke penjuru semesta
menjelma kepak-kepak camar yang menjaga samudera
Di ujung tanjung
debar jantungmu
melantunkan ombak jemarimu
menggulung rindu di ujung kelambu kalbu
bermanja menghelai lembar demi lembar
rambutmu
seakan menyisir pantai
Pasir adalah kanvas perjalananku
tempat setiap jejak kucetak
dengan sajak jejak yang
kauhimpun
di lengan ombak memelukku
Pantai itu aku selalu rapat di sisimu
di sudut buku kata-kata berdesakan
memasuki guguran hujan
Langit seakan berkilatan menggoreskan tanda seru
Cahaya menjelma gemuruh
Hujan membasuh unggun sajakku
mengeramas setiap aksara
menggenangi ruh huruf
dengan bening airmata
Lalu tersisa sebagai butiran yang menetes
di akhir paragraf
Dan di halaman berikutnya
itu aku yang selalu hanyut bersamamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar