Selasa, 18 September 2012

PAGI INI AKU SANGAT MERINDUKANMU

Bila kau seumpama laut dan hujan
algoritma ini merelasikan ombak dan hujan
ombak itu pelukan hujan itu deras
bisikan dan gemuruh adalah dentum cinta
yang tak henti menghantam dada
menghujamkan airmata ke penjuru semesta
menjelma kepak-kepak camar yang menjaga samudera

Di ujung tanjung debar jantungmu
melantunkan ombak jemarimu
menggulung rindu di ujung kelambu kalbu
bermanja menghelai lembar demi lembar rambutmu
seakan menyisir pantai

Pasir adalah kanvas perjalananku
tempat setiap jejak kucetak
dengan sajak jejak yang kauhimpun
di lengan ombak memelukku

Pantai itu aku selalu rapat di sisimu
di sudut buku kata-kata berdesakan
memasuki guguran hujan

Langit seakan berkilatan menggoreskan tanda seru
Cahaya menjelma gemuruh
Hujan membasuh unggun sajakku
mengeramas setiap aksara menggenangi ruh huruf
dengan bening airmata

Lalu tersisa sebagai butiran yang menetes
di akhir paragraf
Dan di halaman berikutnya
itu aku yang selalu hanyut bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar