Sabtu, 13 Oktober 2012

OMAKU YANG HEBAT

kulit yang semakin mengendur
pandangan mata yang semakin sayu
tapi senyummu masih terukir indah
 cahaya mentari pagi terbuka
membias cayaha menghangat kan raga
seperti senyummu dipagi ini
menghangat kan jiwa yang sedang lara
kau terbangun sebelum matahari muncul
dingin embun pagi menyapamu
kau tetap saja menjalankan segala keinginan mu
mengadu nasib dengan segala kemungkinan hidup
yang kejam letih dan lelah nya dirimu
seperti tak pernah kau terhiraukan
karena kau telah menjadi bagian
dari hari perjalanan zaman
mengikuti alur keriput wajah yang gemerlap
ingin kau berteriak hingga kau tak bersuara lagi
berteriak tentang keras nya hidup mu OMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar