Akal dimain kan
alasan diputer ulang kan
kedustaan bertaburan
kini menari-nari dibilik kekosongan
yang kini menghantui hati
Segenap penjuru langit
segenap lapisan bumi
menari rasa tanpa kata
direlung hati yang tak berjiwa
Aku hanyalah sipemikir dangkal
yang selalu tersangkal oleh akal
Ketika aku melihat aku tidak bisa melihat
ketika aku mendengar aku tidak bisa mendengar
Aku seperti berhadapan dengan cermin yang telah pecah
atau seperti benang yang mengikat layang-layang
yang selalu terbuai panjang
Apakah kini beningnya air telah
bercampur dengan hitamnya lumpur
atau sudah keringnya tanah oleh lahar panas
alasan diputer ulang kan
kedustaan bertaburan
kini menari-nari dibilik kekosongan
yang kini menghantui hati
Segenap penjuru langit
segenap lapisan bumi
menari rasa tanpa kata
direlung hati yang tak berjiwa
Aku hanyalah sipemikir dangkal
yang selalu tersangkal oleh akal
Ketika aku melihat aku tidak bisa melihat
ketika aku mendengar aku tidak bisa mendengar
Aku seperti berhadapan dengan cermin yang telah pecah
atau seperti benang yang mengikat layang-layang
yang selalu terbuai panjang
Apakah kini beningnya air telah
bercampur dengan hitamnya lumpur
atau sudah keringnya tanah oleh lahar panas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar