Setiap hari kulukiskan senyum
yang meresap dari setiap ubun-ubun
yang mengeluar kan dari sisa keikhlasan
dari setiap luka yang tergores gelisah
Akan aku toreh kan warna
warna yang memancar peristiwa lara
dari buram nya keindahan dunia
Kini harapan menembus ke langit tegas
dari kebangkitan zaman yang beku
yang akan mencairkan duka lama
Dari jiwa yang mendekap dunia
menconteng wajah muram di kertas putih
tapi masih tetap menghirup kejanggalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar